Kamis, 02 Juni 2011

KELEMAHAN MALAIKAT

   
     Rasulullah Muhammad s.a.w. berkisah. Saat tiba di langit ketika isra mi’raj, beliau s.a.w. melihat Malaikat yang memiliki seribu tangan. Setiap tangan memiliki seribu jari. Beliau s.a.w. menghitungnya satu demi satu.

Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Malaikat Jibril yang mendampinginya, “Siapa gerangan Malaikat itu ? Apa tugasnya ?

Malaikat Jibril menjawab, “Sesungguhnya dia adalah Malaikat yang diberi tugas untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi.

Rasulullah s.a.w. kemudian bertanya pada Malaikat itu, “Apakah engkau tahu berapa jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak Nabi Adam a.s diciptakan ?”

Malaikat itu menjawab, “Wahai Rasulallah ! Demi Zat Yang telah mengutusmu dengan haqq, sungguh aku tahu jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi dari mulai Adam diciptakan sampai sekarang. Begitu pula aku tahu jumlah tetesan yang yang turun ke laut, ke darat, ke hutan, ke gunung, ke lembah, ke sungai, ke sawah sampai yang turun ke tempat-tempat yang tidak diketahui manusia”.

Mendengar jawaban itu, Rasulullah s.a.w. takjub atas kecerdasannya. Namun, Malaikat itu berkata lagi, “Wahai Rasulallah ! Walaupun aku aku memiliki seribu tangan dan sejuta jari serta diberi kepandaian yang mampu menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi, aku pun memiliki kekurangan dan kelemahan”.

“Apa kekurangan dan kelemahanmu ?” tanya Rasulullah s.aw.

“Wahai Rasulullah ! Kekurangan dan kelemahanku adalah jika umatmu berkumpul di satu tempat dan mereka bersolawat atasmu. Saat itu aku tidak bisa menghitung berapa banyak pahala yang dilimpahkan Allah kepada mereka sebab solawat yang mereka ucapkan atas dirimu itu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar