Jumat, 17 Juni 2011

Zikir dan Kegaiban (Tanya jawab dengan Habib Lutfi bin Yahya)

Zikir dan Kegaiban (Tanya jawab dengan Habib Lutfi bin Yahya)


as Salamualaikum Wr.Wb
Habib, saya ingin bertanya pada suatu ketika. saya melakukan amalan-amalan zikir. Tapi pada saat bersamaan itsri saya mengalami hal-hal yang aneh.Pertama, waktu saya tidak salat subuh, karena ketiduran. tapi uniknya istri saya justru melihat saya dikamar sedang salat dan zikir.
kedua, selang beberapa hari kemudian saya sedang mandi untuk persiapan salat subuh, dan istri saya melihat kembaran saya berdiri didalam kamar. Sampai akhirnya istri saya menggedor-gedor pintu kamar mandi dengan wajah ketakutan. Apakah hal-hal aneh yang istri saya lihat ada hubungannya dengan amalan atau zikir yang saya baca? Mohon maaf Habib, saya tidak menuiliskan apa yang saya amalkan karena bacaan amalannya sangat panjang.
Wasalam.Wr.Wb.
Zaenudin A.M.
Brebes
Waalaikum Salam Wr.Wb.
Ananda Zainudin A.M di Brebes, perlu Ananda ketahui, zikir tidak mengajak dan tidak menjadi keharusan untuk membawa atau mendorong pengamalnya pada kegaiban. Karena salah satu fungsi zikir adalah untuk mengajak pengamalnya lebih mendekatkan diri pada Allah Swt. Selain itu zikir juga akan membawa manusiapada ketenangan  hati. Ala bidzikrillah tatmainnul qulub, yaitu ketenangan hati pribadi yang menjalankan zikir itu sendiri atau bagi yang melihatnya.
Dengan meningkatkan zikir seseorang individu akan dijauhkan Allah Swt. dari sesautu yang mengakibatkan atau mendorong pada perbuatan-perbuatan yang menjurus pada kesyirikan atau kemaksiatan yang lain.
Sedangkan timbulnya sesuatu yang dianggap kegaiban dari zkir, tidak termauk kategori dalam kegaiban berdzikir. kegaiban itu mencul karena ada ketenangan dalam hatinya. Sebagai contoh, orang dari pagi capek bekerja, setelah istirahat sebentar lalu mandi, pakai sabun dan sebagainya, terus ganti pakaian yang bersih. dari kebersihan itu akan tumbuh kesejukan tersendiri bagi pemakainya.
Begitu pula bila hati itu telah bersih. ia semakin peka dan tanggap mampu mengkang nafsu yang suka menggoda dan mendorong untuk berbuat hal-hal yang merugikan. Karena kepekaan yang muncul itu dari hasil zikirnya, ia akan mampu menghindar dari perbuatan yang demikian.
Sedangkan masalah kegaiban itu mungkin saja terjadi. Dia muncul karena faktor lain, yaitu tanda atau peringatan bagi kita. Hal ini sama saja dengan tafsir yang dilakuakan seseorang yang bermimpi dalam tidurnya.Seperti yang dialami si A yang belum salat Subuh dan belum menjalankan zikirnya, tapi sang istri mengetahui ia sedang salat, dan ternyata setelah dilihat sang suami masih tidur. Ini berarti, si ibu mendapat peringatan dari Allah untuk membangunkan sang suami untuk menjalankan salatnya, karena itu adalah kewajibannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar