Mengatasi Keraguan dalam Ibadah (Tanya jawab dengan Habib Lutfi bin Yahya)
Assalamualaikum Wr. Wb.
Habib Luthfi yang saya takdzimi, saya seorang santri disalah satu Pondok Pesantren Banyuwangi. AKhir-akhir ini saya mengalami gangguan kejiwaan. Dalam hati saya, sering muncul keragu-raguan atas ibdah yang saya kerjakan. Bagaimana cara mengatasinya?
Wasalamualaikum Wr.Wb.
Wasalamualaikum Wr.Wb.
Muhammad Ilham Zamzami
Banyuwangi
Banyuwangi
Waalaikum salam Wr.Wb.
Terimakasih atas pertanyaan anda. Sebetulnya, kalau kita mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan perasaan yang masih kurang sempurna, itu baik. Sebab, perasaan ini akan mendorong kita untuk meningkatkan kulaitas ibdah kita dengan cara lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan memperbaiaki amal ibadah kita, sekalipun orang lain menilai amal ibadah kita sudah sangat bagus.
Jadi, ada baiknya perasaan tersebut dipelihara. Tapi, ingat, jangan menggunakan keyakinan kita. Sebab, kalau masuk ke masalah keyakinan, akan muncul rasa syak, ragu. Misalnya, benarkah shalat yang kita jalankan itu merupakan perintah Allah Swt?
Kita harus yakin, apa yang kita kerjakan adalah perintah Allah Swt. Kita mengerjakannya untuk mentaati perintahnya. Adapun diterima atau tidak, itu urusan Allah Swt. Itu mutlak hak Allah Ta’ala. Memang, kita menginginkan amal ibadah itu diterima. Tapi mau diberi pahala atau tidak, itu urusan Allah Ta’ala. Itulah yang paling baik.
(Al Kisah Edisi 4-17 Mei 09)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar